Antara Dawuh dan Doa Mbah Moen

ad

 

Kisah ini dikutip dari akun resmi komandan Mochtar Ma'mun yang menceritakan sepenggal kisah dengan Simbah Kyai Maemoen Zubair.

Suatu ketika dalam suatu acara seingat saya sekitar tahun 2015 an saya menuntun beliau sejak turun dari mobil hingga sampai di ruang transit. Setelah saya pastikan beliau pinarak atau duduk dengan nyaman, maka saya segera bersiap-siap untuk berdiri dan memposisikan diri didekat pintu ruang transit agar bisa dengan cepat jika sewaktu-waktu beliau membutuhkan sesuatu. 

Akan tetapi ketika saya akan segera beranjak setelah menuntun beliau sejak turun dari mobil sampai di ruang transit ditempat beliau pinarak. Tiba-tiba tangan saya ditarik oleh beliau untuk duduk disamping beliau. Perasaan saya campur aduk antara takut dan senang. Takut karena rasanya tidak pantas orang yang bodoh dan banyak dosa seperti saya ini duduk bersanding disamping beliau. Senang karena tentu saja tidak semua orang diminta oleh beliau untuk duduk disamping beliau. 

Seolah wajah saya sudah tidak asing/samar bagi beliau. Karena memang secara rutin sejak lulus sekolah setiap 3 bulan sekali jika tidak ada udzur saya rutin untuk sowan beliau dan tentu saja tdk memakai seragam Banser, meskipun kadang belum tentu bisa bertemu ketika sowan karena beliau sedang tindak'an. Memang zaman dulu jika sowan pora yai kita hanya untung-untungan karena tidak tahu yang akan kita sowani sedang tindak'an atau tidak. Beda dengan jaman sekarang orang bisa memastikan dulu via HP kepada orang2 ndalem apakah yai yang akan kita sowani sedang tindak'an atau tidak.

Dawuh beliau waktu itu yang sampai sekarang masih saya ingat adalah; " Cung, Insya Alloh, awakmu berangkat Makkah nganggo seragam Banser". waktu itu lisan saya bilang Amin., akan tetapi dalam hati saya bertanya2 apakah mungkin itu terjadi????, Dan ternyata dawuh beliau benar2 menjadi kenyataan pada tahun 2019 saya dapat Tugas dari Ketua PW Sahabat Bagus Saladin ke Makkah, bahkan bisa hurmat secara langsung disaat beliau Mbah Moen wafat pada musim Haji 2019 Silam di Makkah. Sampai sekarang saya masih merasa bersalah ketika mengamini antara Entah Dawuh atau Doa Beliau dengan Lisan akan tetapi mempertanyakan dan meragukan dalam hati saya. Astaghfirullohal Azdim, Semoga Alloh mengampuni saya yang banyak salah dan dosa.

Demikianlah kisahnya, semoga kita dapat mengambil hikmah dari beliau, dan menjadikan kita lebih baik dari sebelumnya. Amiin


Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BCA - An.Dwi Lestari / Rek - 3930706719
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. klik icon panah di atas
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.