Perbedaan Pakaian PDU 1 dan PDU 3
Pakaian Dinas Utama (PDU) adalah seragam militer penting yang digunakan oleh personel TNI (Tentara Nasional Indonesia), POLRI (Kepolisian Republik In…
Pakaian Dinas Utama (PDU) adalah seragam militer penting yang digunakan oleh personel TNI (Tentara Nasional Indonesia), POLRI (Kepolisian Republik In…
Warna merupakan elemen penting dalam dekorasi rumah yang dapat mempengaruhi suasana dan suasana hati ruangan. Dalam desain interior, dua warna putih …
Cara Membuat Menu Navigasi Blogger - blogge Pemula sudah menjadi hal yang sangat wajar dalam bidang apapun, tak terkecuali dalam dunia blog. Saya m…
Sekilas Tentang Mbah KH Sahlan Tholib - Kyai Sahlan merupakan salah satu ulama salaf dan ulama kuno yang mempunyai karomah YANG SANGAT JARANG TEREKS…
Sekilas Tentang Gus Ma'ruf bin Zubair - Kita tahu bahwa Sarang termasuk daerah yang merupakan gudang ulama. Di antara mereka ada satu ulama yang…
Industri kecantikan semakin berkembang pesat, dengan berbagai produk yang bermunculan setiap hari. Salah satu merek yang kini tengah populer adalah S…
Biografi KH Hasan Gipo, Ampel, Surabaya, Jawa Timur Ketua Tanfidziyah PBNU Pertama - Hasan Gipo atau Hasan Basri lahir di Surabaya pada tahun 1869 d…
Jejak KI Ageng Rogosasi - Bagi Masyarakat Tumang Boyolali, nama Ki Ageng Rogosasi tentu tak asing bagi mereka. Nama tersebut merupakan seorang penye…
Konversi IP Address ke Biner Konversi IP Address ke Biner Masukkan IP Address: Konversi …
Dalil Lengkap Sampainya Pahala Kepada Mayit - Untuk menguatkan syariat kita bahwah menghadiahkan pahala bacaan Al Quran dan kalimat Thoyyibah kepada…
Ada non Nahdliyyin ngatur-ngatur muktamar NU, mengatakan NU harus membuka diri, jumhud pada satu golongan dari jawa.
Karena katanya seluruh ketua PBNU itu dari jawa.
Menjelang pemilihan ketua PBNU, para penghina NU pada keluar. Mereka seolah-olah peduli dengan NU, seperti memberikan perhatian lebih pada NU.
Padahal mereka menunggu jika NU terjadi kisruh pasti mereka bergembira dan bersorak-sorai.
Mungkin saja mereka buta sejarah, ada Kyai idham Chalid dari banjar Kalsel, selama 28, dan itu ketua PBNU terlama. KH. Ali Yafie, Rois Am NU tahun 1991-1992, beliau pengasuh Pondok Pesantren Darul Dakwah Al Irsyad, Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Di dalam NU itu ada mekanisme nya sendiri dalam memilih ketua PBNU nya, yang tidak seperti organisasi lain. Disana ada AHWA (kyai sepuh) memilih rois am Syuriah, dan rais am Syuriah yang akan mengurus dan memilih ketua PBNU.
Nah disini kebanyakan orang kalau ada oknum NU salah langsung menyerang NUnya bukan orangnya. Sepertinya ingin NU bubar kaya HTI.
Ada kalanya orang pembenci NU berfikir fallacy seperti ini :
"Berarti NU itu melebihi Islam dong, karena kejumudan terhadap NU?!"
Qiasnya adalah : Saya bangga terhadap diri saya sebagai Wong Gresik, apakah kebanggaan saya melebihi bangganya saya sebagai warga Indonesia?!
Gresik dan Indonesia itu satu, tidak akan ada Gresik Jika tidak ada Indonesia. Dalam bingkaian NKRI.
Lho kok bisa?
Pengurus PBNU Pertama berasal dari Gresik
1. KH. M. Zubair
Ketua Mustasyar Pertama PBNU
2. H M. Umar Burhan
Bendahara Tanfidziyah Pertama PBNU
KH. Umar Burhan adalah bendahara pertama NU yang juga menjadi sumber dana terlaksananya Komite Hijaz atau cikal bakal NU.
Awal-awal mendirikan NU Mbah Hasyim berusaha bagaimana jamiiyah NU bisa hidup dan bertahan termasuk merangkul para saudagar agar mau berkhidmah di NU.
Semoga kita tidak buta sejarah...
Sumber FB: Dr. Heri Munajib